“Beri aku sesuatu yang paling sulit, aku akan belajar!”
― Cinta di Dalam Gelas
“aku belajar menaruh hormat kepada orang yang menegakkan martabatnya dengan cara membuktikan dirinya sendiri, bukan dengan membangun fikiran negatif tentang orang lain.”
Cinta di Dalam Gelas
“aku tak habis mengerti, mengapa orang-orang gampang sekali mengata-ngatai pemerintah. Kalau bicara, sekehendak hatinya saja. Apa mereka kira gampang mengelola negara? Mengurusi ratusan juta manusia? Yang semuanya tak bisa diatur. Kalau mereka sendiri yang disuruh mengurusi negara, takkan becus juga!”
― Cinta di Dalam Gelas
“Mereka yang menghirup kopi pahit umumnya bernasib sepahit kopinya. Makin pahit kopinya, makin berlika-liku petualangannya. Hidup mereka penuh intaian mara bahaya. Cinta? Berantakan. Istri? Pada minggat. Kekasih? Berkhianat di atas tempat tidur mereka sendiri! Bayangkan itu. Bisnis? Mereka kena tipu. Namun, mereka tetap mencoba dan mencipta. Mereka naik panggung dan dipermalukan. Mereka menang dengan gilang-gemilang lalu kalah tersuruk-suruk. Mereka jatuh, bangun, jatuh, dan bangun lagi. Dalam dunia pergaulan zaman modern ini mereka disebut para player.”
― Cinta di Dalam Gelas
“Darinya, aku mengambil filosofi bahwa belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan; bahwa ilmu yang tak dikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan. Belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh seorang yang bukan penakut.”
― Cinta di Dalam Gelas
“Hukum karma pasti berlaku, Boi," kata Paman dengan serius.
"Maka jangan kau nakal dan jahat, ya. Nanti kau kena hukum karma." Aku mengangguk angguk dengan takzim. Kusimpan benar pelajaran itu.”
― Cinta di Dalam Gelas
“Makin pahit kopinya, makin berlika-liku petualangannya."
Cinta di Dalam Gelas - Andrea Hirata (hlm.37)”
― Cinta di Dalam Gelas
“Mereka yang menjual kopi dengan harga lebih dari sepuluh ribu rupiah per gelas - pemuja setan.”
― Cinta di Dalam Gelas
“Hanya segelas kopi yang tak pernah banyak tingkah!"
Cinta di Dalam Gelas, Andrea Hirata”
― Cinta di Dalam Gelas
“Mereka yang menghirup kopi pahit umumnya bernasib sepahit kopinya."
Cinta di Dalam Gelas - Andrea Hirata (hlm.37)”
― Cinta di Dalam Gelas
“Mereka yang takaran gula, kopi, dan susunya proporsional umumnya adalah pegawai kantoran yang bekerja rutin dan berirama hidup itu-itu saja.
Cinta di Dalam Gelas - Andrea Hirata (hlm.38)”
― Cinta di Dalam Gelas
“Mereka yang memerlukan susu lebih banyak umumnya bermasalah dengan kehidupan rumah tangga. Dalam keadaan yang ekstre - misalnya tengah berperkara talak-menalak di pengadilan, mereka hanya meminum air panas dan susu saja, tanpa gula dan kopi.
Cinta di Dalam Gelas - Andrea Hirata (hlm.39-40)”
― Cinta di Dalam Gelas
“Karena lelaki Melayu gemar berlama-lama di warung kopi, dan yang mereka lakukan di sana selain minum kopi dan menjelek-jelekkan pemerintah adalah main catur, maka kejuaraan catur 17 Agustus amat digemari dan tinggi gengsinya di kampung kami, tak kalah dari sepak bola.
Cinta di Dalam Gelas - Andrea Hirata (hlm.18)”
― Cinta di Dalam Gelas
― Cinta di Dalam Gelas
“aku belajar menaruh hormat kepada orang yang menegakkan martabatnya dengan cara membuktikan dirinya sendiri, bukan dengan membangun fikiran negatif tentang orang lain.”
Cinta di Dalam Gelas
“aku tak habis mengerti, mengapa orang-orang gampang sekali mengata-ngatai pemerintah. Kalau bicara, sekehendak hatinya saja. Apa mereka kira gampang mengelola negara? Mengurusi ratusan juta manusia? Yang semuanya tak bisa diatur. Kalau mereka sendiri yang disuruh mengurusi negara, takkan becus juga!”
― Cinta di Dalam Gelas
“Mereka yang menghirup kopi pahit umumnya bernasib sepahit kopinya. Makin pahit kopinya, makin berlika-liku petualangannya. Hidup mereka penuh intaian mara bahaya. Cinta? Berantakan. Istri? Pada minggat. Kekasih? Berkhianat di atas tempat tidur mereka sendiri! Bayangkan itu. Bisnis? Mereka kena tipu. Namun, mereka tetap mencoba dan mencipta. Mereka naik panggung dan dipermalukan. Mereka menang dengan gilang-gemilang lalu kalah tersuruk-suruk. Mereka jatuh, bangun, jatuh, dan bangun lagi. Dalam dunia pergaulan zaman modern ini mereka disebut para player.”
― Cinta di Dalam Gelas
“Darinya, aku mengambil filosofi bahwa belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan; bahwa ilmu yang tak dikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan. Belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh seorang yang bukan penakut.”
― Cinta di Dalam Gelas
“Hukum karma pasti berlaku, Boi," kata Paman dengan serius.
"Maka jangan kau nakal dan jahat, ya. Nanti kau kena hukum karma." Aku mengangguk angguk dengan takzim. Kusimpan benar pelajaran itu.”
― Cinta di Dalam Gelas
“Makin pahit kopinya, makin berlika-liku petualangannya."
Cinta di Dalam Gelas - Andrea Hirata (hlm.37)”
― Cinta di Dalam Gelas
“Mereka yang menjual kopi dengan harga lebih dari sepuluh ribu rupiah per gelas - pemuja setan.”
― Cinta di Dalam Gelas
“Hanya segelas kopi yang tak pernah banyak tingkah!"
Cinta di Dalam Gelas, Andrea Hirata”
― Cinta di Dalam Gelas
“Mereka yang menghirup kopi pahit umumnya bernasib sepahit kopinya."
Cinta di Dalam Gelas - Andrea Hirata (hlm.37)”
― Cinta di Dalam Gelas
“Mereka yang takaran gula, kopi, dan susunya proporsional umumnya adalah pegawai kantoran yang bekerja rutin dan berirama hidup itu-itu saja.
Cinta di Dalam Gelas - Andrea Hirata (hlm.38)”
― Cinta di Dalam Gelas
“Mereka yang memerlukan susu lebih banyak umumnya bermasalah dengan kehidupan rumah tangga. Dalam keadaan yang ekstre - misalnya tengah berperkara talak-menalak di pengadilan, mereka hanya meminum air panas dan susu saja, tanpa gula dan kopi.
Cinta di Dalam Gelas - Andrea Hirata (hlm.39-40)”
― Cinta di Dalam Gelas
“Karena lelaki Melayu gemar berlama-lama di warung kopi, dan yang mereka lakukan di sana selain minum kopi dan menjelek-jelekkan pemerintah adalah main catur, maka kejuaraan catur 17 Agustus amat digemari dan tinggi gengsinya di kampung kami, tak kalah dari sepak bola.
Cinta di Dalam Gelas - Andrea Hirata (hlm.18)”
― Cinta di Dalam Gelas
Makna Cinta menurut Andrea Hirata
Reviewed by FajarBjee
on
19.02
Rating:
Tidak ada komentar: